Jangan Keburu Iqamah dan Shalat Fardhu Setelah Kumandang Adzan

Salah satu bentuk menyia-nyiakan shalat adalah tidak shalat tepat di dalam waktu yang telah ditetapkan dan tidak dikerjakan di awal waktu. Sebab shalat tepat waktu dan di awal waktu merupakan bagian dari keutamaan shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ุณูุฆูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูููŠ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง

โ€œRasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya; Amalan apakah yang paling utama? Beliau menjawab: “Shalat di awal waktu!” (Hadits Abu Daud Nomor 362)

Di antara kesunnahan shalat adalah mengerjakan shalat di awal waktu secara berjamaah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya terkait amalan utama di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab,

โ€œShalat pada awal waktuโ€ (Hadits Riwayat Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

โ€œSeandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. (Hadits Riwayat Bukhari)

Namun begitu, terkadang ada fenomena yang kurang tepat di kalangan umat Islam dalam menafsirkan sabda Nabi tersebut. Seringkali sebagian umat Islam seperti dari kalangan Salafi dalam menterjemahkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam tersebut secara tekstual sehingga terkesan saklek (kaku) sekali. Sehingga manakala sebuah adzan selesai dikumandangkan langsung saja dilanjutkan dengan iqamah tanpa adanya jeda sedikitpun.

Tindakan seperti ini sebetulnya tidak salah, namun menimbulkan permasalahan. Sebab niat untuk mendapatkan sebuah kebaikan dan keutamaan dari sebuah amaliah ibadah namun malah terjebak dengan tindakan menyia-nyiakan kebaikan dan keutamaan amaliah ibadah lainnya yang lebih banyak. Sebab sebetulnya waktu setelah adzan dan sebelum iqamah Nabi shallallahu alaihi wasallam telah menetapkan, mensyariatkan, dan menyediakan banyak keutamaan ibadah yang dapat diamalkan.

Janganlah disebabkan hanya memburu satu keutamaan shalat di awal waktu malah menyebabkan terabaikannya amalan-amalan lain yang juga memiliki banyak keutamaan yang sangat dianjurkan oleh Nabi sendiri.

Berikut beberapa amalan antara adzan hingga iqamah yang mengandung banyak pahala, di antaranya;

Menjawab Adzan

Hukum menjawab adzan dan berdoa setelahnya adalah sunnah. Dianjurkan untuk mendengarkan dan menjawab adzan ketika kita mendengarnya. Rasulullah shallallahu โ€˜alihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ุณูŽู…ูุนู’ุชูู…ู ุงู„ู†ูู‘ุฏูŽุงุกูŽ ููŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐูู‘ู†ู

โ€œApabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin.โ€ (Hadits Riwayat Bukhari Nomor 611 dan Muslim Nomor 846)

Banyak keutamaan mendengarkan dan menjawab adzan, sehingga amat sayang sekali amalan ini bila ditinggalkan. Diantaranya adalah dengan menjawab adzan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa kita. Dari Saโ€™d bin Abi Waqqash radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุณู’ู…ูŽุนู ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐู‘ูู†ูŽ: ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ูุŒ ุฑูŽุถููŠุชูย  ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุจู‘ู‹ุง ูˆูŽุจูู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฑูŽุณููˆู„ู‹ุงุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ุงู…ู ุฏููŠู†ู‹ุงุŒ ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู

โ€œBarangsiapa yang ketika mendengar adzan dia mengucapkan, (ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ูุŒ ุฑูŽุถููŠุชูย  ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุจู‘ู‹ุง ูˆูŽุจูู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฑูŽุณููˆู„ู‹ุงุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ุงู…ู ุฏููŠู†ู‹ุง) Saya juga bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada seukut baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha Allah sebagai Rabku, Muhamamdย  sebagai Rasul, dan Islam sebagai agamaku. Siapa yang mengucapkan itu maka dosa-dosanya akan diampuni.โ€ (HR. Ahmad 1565, Muslim 386 dan yang lainnya)

Di samping itu menjawab adzan karena dorongan keyakinan hati, akan menghantarkan menuju surga. Dari Umar bin Khatab radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐู‘ูู†ู: ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’: ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูŽูŠู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูŽูŠู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููŽู„ูŽุงุญูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ โ€œ

โ€œKetika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar. Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar. Kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah. Lalu kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, dan seterusnya hingga akhir adzan. siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga.โ€ (HR. Muslim 385, Abu Daud 527 dan yang lainnya).

Mengamalkan Doa Adzan

Di samping itu, selain kita dianjurkan untuk mendengarkan dan menjawab adzan, juga disunnahkan membaca doa sesaat setelah adzan dikumandangkan. Sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam hadits berikut,

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุณู’ู…ูŽุนู ุงู„ู†ู‘ูุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุนู’ูˆูŽุฉู ุงู„ุชู‘ูŽุงู…ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฆูู…ูŽุฉู ุขุชู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ููŽุถููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงุจู’ุนูŽุซู’ู‡ู ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู‹ุง ู…ูŽุญู’ู…ููˆุฏู‹ุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูˆูŽุนูŽุฏู’ุชูŽู‡ู ุญูŽู„ู‘ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุดูŽููŽุงุนูŽุชููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู

โ€œBarangsiapa yang setelah mendengar adzan membaca doa : Allahumma Robba hadzihid daโ€™wattit taammah was shalatil qaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wabโ€™atshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa โ€˜adtahu โ€œ(Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.โ€ (Hadits Riwayat Bukhari Nomor 94)

Dalam riwayat lain Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ุณูŽู…ูุนู’ุชูู…ู ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐู‘ูู†ูŽ ููŽู‚ููˆู„ููˆุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุซูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ู‘ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู‹ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุนูŽุดู’ุฑู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ุณูŽู„ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูู‰ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉูŒ ููู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ู„ุงูŽ ุชูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู„ูุนูŽุจู’ุฏู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุฌููˆ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽูƒููˆู†ูŽ ุฃูŽู†ูŽุง ู‡ููˆูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ู„ูู‰ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ุญูŽู„ู‘ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽููŽุงุนูŽุฉู

โ€œApabila kalian mendengar muโ€™adzin, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawatlah kepadaku, maka sungguh siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah wasilah bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapatkan kedudukan tersebut kecuali untuk satu orang di antara hamba Allah. Aku berharap aku adalah dia. Barangsiapa meminta wasilah untukku, dia berhak mendapatkan syafaโ€™atku.โ€ (HR. Muslim no. 875)

Berdasarkan hadits tersebut bilamana membaca doa adzan dengan ikhlas niscaya akan mendapatkan syafaat Nabi kelak di akhirat.

Berdoa Setelah Adzan

Di dalam waktu ini sangat dianjurkan bagi kaum muslimin yang sedang menunggu jamaah shalat untuk memperbanyak doa kebaikan bagi dirinya dan bagi orang lain. Sebab waktu-waktu di antara adzan dan iqamah tersebut adalah di antara waktu terkabulnya doโ€™a, yakni waktu dimana doa-doa yang dipanjatkan akan diijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karenanya, sudah selayaknya kaum muslimin memperhatikan dan memanfaatkan waktu tersebut dengan memperbanyak doa dan dzikir untuk bermunajat dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala hajat yang dimilikinya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu, bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกูŽ ู„ุงูŽ ูŠูุฑูŽุฏู‘ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู ููŽุงุฏู’ุนููˆุง

โ€œSesungguhnya doโ€™a yang tidak tertolak adalah doโ€™a antara adzan dan iqomah, maka berdoโ€™alah (kala itu).โ€ (HR. Ahmad 3/155)

Dari Anas bin Malik pula, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda

ู„ุงูŽ ูŠูุฑูŽุฏู‘ู ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู

โ€œDoa di antara adzan dan iqamah tidak tertolakโ€ (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)

Shalat Sunnah

Salah satu amalan yang dapat sebagai sumber pahala adalah mengamalkan shalat-shalat sunnah pada waktu ini. Seseorang bisa mengerjakan shalat antara adzan dan iqamah. Diantara shalat sunnah yang dapat diamalkan adalah;

Shalat Setelah Wudhu

Sebelum memasuki masjid dianjurkan badan sudah dalam keadaan suci dari hadits dengan wudhu. Ternyata setelah wudhu ini selain ada kesunnahan doa, juga ada kesunnahan shalat sunnah wudhu. Shalat ini disyariatkan sesuai hadits,

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ โ€“ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ โ€“ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุจูู„ุงูŽู„ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ยซ ูŠูŽุง ุจูู„ุงูŽู„ู ุญูŽุฏูู‘ุซู’ู†ูู‰ ุจูุฃูŽุฑู’ุฌูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽู‡ู ููู‰ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ุŒ ููŽุฅูู†ูู‘ู‰ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฏูŽููŽู‘ ู†ูŽุนู’ู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽู‰ูŽู‘ ููู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ยป . ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชู ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ุฃูŽุฑู’ุฌูŽู‰ ุนูู†ู’ุฏูู‰ ุฃูŽู†ูู‘ู‰ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุชูŽุทูŽู‡ูŽู‘ุฑู’ ุทูู‡ููˆุฑู‹ุง ููู‰ ุณูŽุงุนูŽุฉู ู„ูŽูŠู’ู„ู ุฃูŽูˆู’ ู†ูŽู‡ูŽุงุฑู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชู ุจูุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุทูู‘ู‡ููˆุฑู ู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ู„ูู‰ ุฃูŽู†ู’ ุฃูุตูŽู„ูู‘ู‰ูŽ

โ€œDari Abu Hurairah โ€“radhiyallahu โ€˜anhu- bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda kepada Bilal ketika waktu shalat fajar, โ€œWahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang diharapkan yang telah kau lakukan di dalam Islam, karena aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.โ€ Bilal berkata, โ€œTidak ada amalan yang paling diharapkan di sisiku, yaitu bahwa tidaklah aku bersuci pada waktu malam atau siang kecuali aku shalat dengan bersuci shalat yang aku sanggupi.โ€ (HR. Bukhari)

Shalat Tahiyyatul Masjid

Shalat tahiyyatul masjid disyariatkan bagi yang baru masuk masjid sebagaimana sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam;

ยซ ุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ููŽู„ู’ูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนู’ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ยป

โ€œJika salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka hendaknya ia shalat dua rakaat sebelum ia duduk.โ€ (HR Bukhari dan Muslim)

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat yang diamalkan untuk shalat-shalat fardhu yang memiliki sunnah qabliyah rawatib, yaitu shalat subuh dan dzuhur. Abdullah bin Umar menuturkan;

ุญูŽููุธู’ุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุฑูŽูƒูŽุนูŽุงุชู ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุธูู‘ู‡ู’ุฑู ุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูŽุง ุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ููู‰ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกู ููู‰ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ุตูู‘ุจู’ุญู

โ€œAku hafal dari Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam sepuluh rakaat; dua rakaat sebelum dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah isya di rumahnya dan dua rakaat sebelum subuh.โ€ (HR. Bukhari)

Shalat Sunnah Mutlak

Terdapat sebagian shalat fardhu yang tidak memiliki sunnah qabliyyah rawatib. Namun seseorang tetap disyariatkan melakukan shalat sunnah mutlak. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam;

ยซ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‘ ุฃูŽุฐูŽุงู†ูŽูŠู’ู†ู ุตูŽู„ุงูŽุฉูŒ โ€“ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง โ€“ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ยป

โ€œAntara adzan dan iqamat itu terdapat shalat โ€“Rasul mengulanginya tiga kali- bagi siapa yang berkehendak.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Membaca Al-Qurโ€™an

Membaca Al-Qurโ€™an juga bisa diamalkan saat menunggu dikumandangkannya iqamah. Sebab, membaca Al-Qurโ€™an bagian dari ibadah yang mengandung banyak pahala. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda;

ยซู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽ ุญูŽุฑู’ูู‹ุง ู…ูู†ู’ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ููŽู„ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู ุจูุนูŽุดู’ุฑู ุฃูŽู…ู’ุซูŽุงู„ูู‡ูŽุง ู„ุงูŽ ุฃูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู… ุฑู’ููŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ุฃูŽู„ูููŒ ุญูŽุฑู’ููŒ ูˆูŽู„ุงูŽู…ูŒ ุญูŽุฑู’ููŒ ูˆูŽู…ููŠู…ูŒ ุญูŽุฑู’ููŒยป

โ€œBarang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka untuknya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.โ€ (HR Tirmidzi)

Baca Juga; Keutamaan Membaca Al-Qurโ€™an

Menunggu Shalat Jamaah

Sungguh Allah Maha Pembalas Kebaikan, sehingga orang yang duduk di masjid untuk menunggu shalat pun, pahalanya seperti orang yang sedang shalat. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam;

ู„ุงูŽ ูŠูŽุฒูŽุงู„ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููู‰ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ู…ูŽุง ุฏูŽุงู…ูŽุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุชูŽุญู’ุจูุณูู‡ูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนูู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ู‚ูŽู„ูุจูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œSalah seorang di antara kalian dianggap terus menerus di dalam sholat selama ia menunggu sholat di mana sholat tersebut menahan nya untuk pulang, tidak ada yang menahanya untuk pulang ke keluarganya kecuali sholat.โ€ (HR. Bukhari & Muslim)

Begitu mudahnya mendapat kebaikan dan pahala dari Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Sehingga hanya menunggu shalat saja pahalanya seperti orang yang melaksanakan shalat.

Memperbanyak Dzikir

Amalan berdzikir juga bisa dilakukan pada waktu mustajabah ini. Dzikir adalah amalan yang ringan di lisan, namun sangat besar dalam timbangan. Banyak dalil yang menunjukkan tentang keutamaan amalan dzikir. Bahkan Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam senantiasa memanfaatkan waktu-waktu luangnya untuk berdzikir;

ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ูู‘ ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงู†ูู‡ู

โ€œAisyah radhiyallahu โ€˜anha berkata, โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam senantiasa berdzikir dalam setiap waktu dan keadaannya.โ€ (HR .Bukhari dan Muslim)

Banyak ragam dzikir yang bisa diamalkan, baik redaksinya berasal dari Nabi maupun berasal dari para alim ulama. Dzikir, atau biasa disebut dengan puji-pujian oleh orang Indonesia bisa menggunakan bahasa Arab maupun bahasa selain Arab.

Menurut Ibnu Abidin dalam kitab โ€œHasiyahโ€ berpandangan bahwa sejarah puji-pujian atau dzikir setelah adzan baru populer dimulai sekitar tahun 781 H, merujuk pada pendapat Imam as-Sakhawi dalam kitab โ€œtaj al-jamiโ€,

ุงูŽู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุงูŽุฐู†ู ุณูู†ูŽู‘ุฉูŒ ู„ูู„ุณูŽู‘ุงู…ูุนู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคูŽุฐู‘ู†ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุจูุฑูŽูู’ุนู ุงู„ุตูŽู‘ูˆู’ุชู, ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุดูŽู‘ุงููุนููŠูŽู‘ุฉ ูˆูŽุงู’ู„ุญูŽู†ูŽุงุจูู„ูŽุฉ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ

โ€œMembaca shalawat setelah adzan adalah sunah, baik bagi orang yang adzan maupun orang yang mendengarkannya, dan boleh mengeraskan suara. Pendapat inilah yang didukung oleh kalangan madzhab Syafiโ€™iyah, dan kalangan madzhab Hambali.โ€

Tidak heran manakala kita menyaksikan di kalangan umat Islam di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia, pada waktu-waktu tersebut kita banyak mendengarkan melalui pengeras-pengeras suara di masjid-masjid atau mushala-mushala lantunan dzikir-dzikir yang bermuatan doa-doa dipanjatkan.

Mengumandangkan pujian setelah adzan seolah sudah menjadi sebuah tradisi. Ragam warna pujian di berbagai daerah, ada yang berbentuk Bahasa Arab, Bahasa Indonesia maupun Bahasa daerah. Ada yang bermuatan doa, dzikir, pengetahuan Islami maupun nasehat-nasehat kehidupan.

Baca Juga; Hukum Berdoa dan Berdzikir dengan Selain Bahasa Arab

Lantunan dzikir-dzikir yang bermuatan doa tersebut biasanya kita kenal dengan istilah puji-pujian. Dengan maksud mereka memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan harapan Allah Subhanahu wa Ta’ala mencatat sebagai pahala ibadah, sekaligus mengabulkan segala hajat. Sebab pujian merupakan tingkatan doa yang paling tinggi kedudukannya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut,

ุนู† ุฌูŽุงุจูุฑ ุจู’ู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู : ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุงู„ุฏูู‘ุนูŽุงุกู : ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู

โ€œDari Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhu berkata, โ€œSaya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: โ€œDzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.โ€ (HR. Tirmidzi no. 3305, Ibnu Majah no. 3790, Ibnu Hibban, dan al-Hakim)

Sedangkan doa-doa yang dibaca dengan cara dilagukan dalam bentuk syair-syair dengan suara keras di dalam masjid hukumnya boleh dan ada tuntunan sunnahnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Hasan bin Tsabit berikut;

ุนูŽู†ู’ ุณูŽุนููŠุฏู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุณูŽูŠู‘ูุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽ ุนูู…ูŽุฑู ุจูุญูŽุณู‘ูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ู ุซูŽุงุจูุชู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูู†ู’ุดูุฏู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ููŽู„ูŽุญูŽุธูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽู†ู’ุดูŽุฏู’ุชู ูˆูŽูููŠู‡ู ู…ูŽู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุชูŽููŽุชูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุณูŽู…ูุนู’ุชูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู : ุฃูŽุฌูุจู’ ุนูŽู†ู‘ูู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูุฏู’ู‡ู ุจูุฑููˆุญู ุงู„ู’ู‚ูุฏูุณู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’. ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงุฏูˆ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ

โ€œDari Saโ€™id bin Musayyab ia berkata bahwa Umar bin Khaththab pernah berjalan melewati Hassan yang sedang melantunkan syaโ€™ir di Masjid. Lalu Umar menegurnya dengan pandangan mata. Tetapi Hassan berkata; โ€œDulu saya pernah melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika itu ada seseorang yang lebih mulia daripadamu yaitu (Rasulullah).โ€ Kemudian Hassan menoleh kepada Abu Hurairah seraya berkata; โ€œSaya bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah berkata kepada saya, Hai Hassan, balaslah syaโ€™ir orang-orang kafir untuk membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Ruhul Kudusโ€ Abu Hurairah menjawab; โ€œYa, Saya pernah mendengarnya.โ€ (HR. Abu Dawud dan Nasaโ€™i)

Sehubungan dengan riwayat tersebut syaikh Ismaโ€™il Az-Zain dalam kitabnya Irsyadul Mukminin menjelaskan: Boleh melantunkan syaโ€™ir yang berisi puji-pujian, nasehat, pelajaran tata karama dan ilmu yang bermanfaat di dalam masjid.

Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub hal 179 juga menjelaskan:

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู‚ูุจูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุตูŽุฑู‘ูŽุญูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุฎู ุจูุณูู†ู‘ููŠู‘ูŽุชูู‡ูู…ูŽุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุดููƒู‘ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูููŠู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู‡ู’ุฑู ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูƒูŽูˆู’ู†ูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ูŽุงุฑูŽุฉู ู„ุงูŽ ูŠูุฎู’ุฑูุฌูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู. ุฅู‡ู€

โ€œAdapun membaca shalawat dan salam atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah adzan (jawa : Pujian) para masyayikh menjelaskan bahwa hal itu hukumnya sunat. Dan seorang muslim tidak ragu bahwa membaca shalawat dan salam itu termasuk salah satu cabang ibadah yang sangat besar. Adapun membacanya dengan suara keras dan di atas menara itu pun tidak menyebabkan keluar dari hukum sunatโ€.

Baca Juga;

Hukum Berdzikir, Berdoโ€™a, dan Membaca Al-Qurโ€™an dengan Suara Keras

Hukum Berdoa dengan Cara Dilantunkan dalam Bentuk Syaโ€™ir Lagu

Dengan begitu memanfaatkan waktu mustajabah tersebut dengan doa-doa dalam bentuk lirik-lirik syair sudah menjadi kebiasaan para sahabat yang dibenarkan oleh Nabi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู ู…ูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจูŒ, ููŽุงุฏู’ุนููˆู’ุง. ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ูŠุนู„ู‰

โ€œDoโ€™a yang dibaca antara adzan dan iqamat itu mustajab (dikabulkan oleh Allah). Maka berdoโ€™alah kamu sekalianโ€. (HR. Abu Yaโ€™la)

Bahkan Syaikh Amin al-Kurdi di dalam Tanwirul Qulub menegaskan bahwa hukum puji-pujian setelah adzan hukumnya sunnah,

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู‚ูุจูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุตูŽุฑู‘ูŽุญูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุฎู ุจูุณูู†ู‘ููŠู‘ูŽุชูู‡ูู…ูŽุง, ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุดููƒู‘ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูููŠู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุงุชู, ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู‡ู’ุฑู ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูƒูŽูˆู’ู†ูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ูŽุงุฑูŽุฉู ู„ุงูŽ ูŠูุฎู’ุฑูุฌูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู.

โ€œAdapun membaca shalawat dan salam atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah adzan (puji-pujian) para masyayikh menjelaskan bahwa hal itu hukumnya sunat. Dan seorang muslim tidak ragu bahwa membaca shalawat dan salam itu termasuk salah satu cabang ibadah yang sangat besar. Adapun membacanya dengan suara keras dan di atas menara itu pun tidak menyebabkan keluar dari hukum sunatโ€

Sudah sangat terang bahwa pujian yang bermuatan dzikir, doa, dan shalawat setelah adzan adalah suatu amaliah yang sangat jelas dalilnya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi kaum muslimin, terutama bagi takmir masjid memberikan kesempatan bagi para jamaah untuk mengisi berbagai dzikir doa dengan tidak tergesa-gesa dalam mengumandangkan iqamah setelah adzan. Lebih baik lagi manakala masjid atau surau mengangkat petugas untuk membacakan dzikir-dzikir doa melalui pengeras suara untuk memandu dan mengingatkan para jamaah untuk mengisi waktu mustajabah tersebut dengan memperbanyak doa.

Namun begitu, semangat untuk mengamalkan kesunnahan ini jangan sampai mengganggu lingkungan dan jamaah lainnya dengan terlampau keras, bising dan tanpa dibatasi waktu serta jangan sampai dalam mengumandangkan tanpa mempertimbangkan kemerduan suara dari puji-pujian tersebut.

Membaca Dzikir Shalawat

Shalawat juga merupakan bagian dari dzikir yang disyariatkan. Sudah sangat jelas bahwa waktu antara adzan dan iqamah merupakan waktu yang penuh keberkahan (kebaikan). Sudah sepantasnya seorang muslim menyibukkan diri untuk banyak bershalawat. Dari Abdullah bin โ€˜Amr bin Al โ€˜Ash, beliau mendengar Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ุณูŽู…ูุนู’ุชูู…ู ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐู‘ูู†ูŽ ููŽู‚ููˆู„ููˆุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุซูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ู‘ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู‹ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุนูŽุดู’ุฑู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ุณูŽู„ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูู‰ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉูŒ ููู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ู„ุงูŽ ุชูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู„ูุนูŽุจู’ุฏู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุฌููˆ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽูƒููˆู†ูŽ ุฃูŽู†ูŽุง ู‡ููˆูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ู„ูู‰ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ุญูŽู„ู‘ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽููŽุงุนูŽุฉู

โ€œApabila kalian mendengar muโ€™adzin, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawatlah kepadaku, maka sungguh siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah wasilah bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapatkan kedudukan tersebut kecuali untuk satu orang di antara hamba Allah. Aku berharap aku adalah dia. Barangsiapa meminta wasilah untukku, dia berhak mendapatkan syafaโ€™atku.โ€ (HR. Muslim no. 875)

Berdasarkan hadits tersebut, pembacaan shalawat kepada Nabi setelah adzan hukum asalnya adalah sunnah, dan tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya. Sebagaimana yang difatwakan oleh Imam Jalaludin as-Suyuthi, Ibnu Hajar al-Haitsami, Syeikh Zakariya al-Anshari, dan lain lain.

Begitu berlimpah pahala membaca shalawat sehingga tidak mengherankan jika kaum muslimin saat setelah adzan di penjuru pelosok negeri memanfaatkan pengeras suara untuk mengumandangkannya. Syaikh Amin al-Kurdi di dalam Tanwirul Qulub menegaskan,

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู‚ูุจูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุตูŽุฑู‘ูŽุญูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุฎู ุจูุณูู†ู‘ููŠู‘ูŽุชูู‡ูู…ูŽุง, ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุดููƒู‘ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูููŠู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุงุชู, ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู‡ู’ุฑู ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูƒูŽูˆู’ู†ูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ูŽุงุฑูŽุฉู ู„ุงูŽ ูŠูุฎู’ุฑูุฌูู‡ูู…ูŽุง ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู.

โ€œAdapun membaca shalawat dan salam atas Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam setelah adzan (puji-pujian) para masyayikh menjelaskan bahwa hal itu hukumnya sunat. Dan seorang muslim tidak ragu bahwa membaca shalawat dan salam itu termasuk salah satu cabang ibadah yang sangat besar. Adapun membacanya dengan suara keras dan di atas menara itu pun tidak menyebabkan keluar dari hukum sunat.โ€

Imam Ibnu Abidin dalam โ€˜hasyiyahnyaโ€™ mengatakan, bahwa Madzhab Syafiโ€™i dan Hambali mensunnahkan membaca shalawat setelah adzan bagi mereka yang adzan dan yang mendengarkannya.

Membaca Dzikir Istighfar

Istighfar juga merupakan bagian dari dzikir yang disyariatkan. Beristighfar adalah memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa kepada Allah. Amalan ini sangat baik dilakukan saat menunggu iqamat dikumandangkan. Banyak dalil yang menunjukkan keutamaan dzikir istighfar ini. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berikut;

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ยซ ูˆูŽุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูู‘ู‰ ู„ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุชููˆุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ููู‰ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุณูŽุจู’ุนููŠู†ูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุฉู‹ ยป

Abu Hurairah menuturkan, aku mendengar Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œDemi Allah, sungguh aku beristighfar kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.โ€ (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain juga disebutkan,

ุนู† ุงู„ุฃูŽุบูŽุฑูู‘ ุจู†ู ูŠุณุงุฑ ุงู„ู…ุฒู†ููŠูู‘ โ€“ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ โ€“ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‡ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ยซ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุŒ ุชููˆุจููˆุง ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู‡ู ุŒ ูุฅู†ูู‘ูŠ ุฃุชููˆุจู ููŠ ุงู„ูŠูŽูˆู…ู ู…ุฆุฉูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุฉู ยป

โ€œDari Al Aghar bin Yasar Al Muzani radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€œWahai manusia, bertobatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertobat dalam satu hari seratus kali.โ€ (HR. Muslim)

Penutup

Itulah beberapa amalan yang dapat kita dikerjakan untuk memanfaatkan waktu yang sangat mustajabah tersebut. Sudah selayaknya kaum muslimin tidak menyia-nyiakan waktu antara adzan dan iqamah dengan perbuatan yang tidak berfaedah. Dengan memperbanyak ibadah, niscaya pahala juga akan semakin bertambah sebagai bekal kelak di akhirat.

ูˆูŽุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูุงู„ุตู‘ูŽูˆูŽุงุจู

 

Oleh: KH. Ainur Rofiq Sayyid Ahmad

Bagikan Artikel Ini Ke